Profesor adalah jabatan akademik tertinggi yang bisa diraih oleh seorang dosen. Namun, apakah Kamu tahu apa saja keuntungan memiliki gelar profesor yang bisa didapatkan? Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Mendapatkan Gaji dan Tunjangan yang Besar
Salah satu keuntungan memiliki gelar profesor yang paling menarik adalah mendapatkan gaji dan tunjangan yang besar. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, seorang profesor berhak mendapatkan tunjangan kehormatan selain gaji pokoknya.
Selain itu, seorang profesor juga bisa mendapatkan tunjangan profesi, tunjangan kinerja, dan tunjangan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. Dengan demikian, seorang profesor bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik dan lebih sejahtera.
2. Meningkatkan Kredibilitas dan Reputasi sebagai Dosen
Keuntungan memiliki gelar professor yang lain adalah meningkatkan kredibilitas dan reputasi sebagai dosen. Seorang profesor juga dihormati dan diakui oleh masyarakat akademik, baik di dalam maupun luar negeri. Seorang profesor bisa menjadi panutan, inspirasi, dan sumber rujukan bagi para dosen, mahasiswa, dan peneliti lainnya.
3. Memberikan Kontribusi yang Besar bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Seorang profesor memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang profesor bisa menghasilkan karya ilmiah yang bermutu dan berdampak, baik dalam bentuk buku, jurnal, paten, maupun produk inovatif.
Selain itu, profesor juga bisa memberikan pelayanan dan solusi bagi masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan.
4. Membuka Peluang Karir yang Lebih Luas dan Menantang
Keuntungan terakhir dari memiliki gelar profesor adalah membuka peluang karir yang lebih luas dan menantang. Seorang profesor tidak hanya bisa bekerja sebagai dosen, tetapi juga bisa menduduki jabatan strategis di perguruan tinggi, seperti rektor, dekan, ketua program studi, atau direktur lembaga penelitian.
Seorang profesor juga bisa menjadi konsultan, narasumber, penilai, atau reviewer bagi berbagai lembaga, organisasi, atau media. Dan profesor juga bisa mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi, berjejaring, atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan akademik, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Cara Menjadi Seorang Profesor
Setelah mengetahui keuntungan-keuntungan memiliki gelar professor yang bisa didapatkan dari memiliki gelar profesor, mungkin Kamu bertanya-tanya bagaimana cara menjadi profesor. Apa saja syarat, proses, dan tantangan yang harus dihadapi?
Untuk menjadi profesor, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
- Memiliki jabatan fungsional dosen minimal lektor kepala.
- Memiliki angka kredit minimal 850, yang terdiri dari 150 angka kredit untuk pendidikan, 400 angka kredit untuk penelitian, dan 300 angka kredit untuk pengabdian kepada masyarakat.
- Memiliki karya ilmiah yang bermutu dan berdampak, seperti buku, jurnal, paten, atau produk inovatif, yang dipublikasikan atau diakui secara nasional maupun internasional.
- Memiliki pengalaman mengajar, membimbing, dan menguji mahasiswa S1, S2, dan S3, serta menjadi pembicara atau peserta dalam seminar, lokakarya, atau konferensi ilmiah.
- Memiliki pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat dan berkelanjutan, seperti memberikan konsultasi, pelatihan, atau bantuan teknis kepada masyarakat, pemerintah, atau dunia usaha.
- Memiliki kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, yang dibuktikan dengan sertifikat TOEFL, IELTS, atau sejenisnya.
Proses Menjadi Seorang Profesor
Untuk menjadi profesor, ada beberapa proses yang harus dilalui, antara lain:
- Mengajukan usulan kenaikan jabatan fungsional dosen ke lembaga pengusul, yaitu perguruan tinggi, lembaga penelitian, atau lembaga lain yang memiliki dosen.
- Menyusun portofolio yang berisi riwayat hidup, karya ilmiah, dan dokumen pendukung lainnya yang sesuai dengan kriteria penilaian.
- Menyerahkan portofolio ke lembaga pengusul, yang kemudian akan melakukan verifikasi dan validasi terhadap portofolio tersebut.
- Menunggu hasil penilaian portofolio oleh tim penilai, yang terdiri dari para profesor dari berbagai bidang keilmuan, yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Mengikuti sidang terbuka, yang merupakan tahap akhir dari proses kenaikan jabatan fungsional dosen. Dalam sidang terbuka, calon profesor akan mempresentasikan karya ilmiahnya di hadapan tim penilai, dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh tim penilai atau peserta sidang.
- Mendapatkan surat keputusan tentang kenaikan jabatan fungsional dosen menjadi profesor dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Tantangan Menjadi Seorang Profesor
Menjadi profesor bukanlah hal yang mudah, karena ada banyak tantangan yang harus dihadapi, antara lain:
- Persaingan yang ketat, karena jumlah calon profesor yang mengajukan usulan kenaikan jabatan fungsional dosen jauh lebih banyak daripada kuota yang tersedia setiap tahunnya.
- Standar yang tinggi, karena kriteria penilaian portofolio dan sidang terbuka sangat ketat dan komprehensif, yang mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif dari karya ilmiah dan kinerja dosen.
- Tanggung jawab yang besar, karena seorang profesor harus terus meningkatkan kualitas dan kuantitas karya ilmiahnya, serta memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan masyarakat.
Menjadi profesor adalah impian dan cita-cita bagi banyak dosen. Namun, untuk meraih keuntungan memilliki gelar profesor, diperlukan usaha dan dedikasi yang tinggi. Namun, seorang profesor juga harus siap menghadapi berbagai syarat, proses, dan tantangan yang ada. Semoga artikel ini bermanfaat. Tertarik menjadi profesor?